Tahukah Anda apa perbedaan desain Minimalis dan Skandinavia?
Bukan sekedar negara asal kedua desain ini berbeda.
Desain Minimalis
Minimalis digunakan untuk mendeskripsikan karya visual seniman Amerika yag dimulai pada tahun 1960 hingga awal 1970 seperti yang ditulis oleh The Art Story.
Desain minimalis memiliki konsep untuk melucuti segala sesuatu hingga yang tertinggal hanya kualitas dasarnya demi mencapai kesederhanaan. Ciri khas desain ini adalah menggunakan bentuk geometri bernuansa mengalir, memberi kesan ruang dengan konsep terbuka, dan menggunakan warna hitam dan putih.
Dalam perkembangannya, desain yang terpengaruh oleh tradisi Jepang ini mengadopsi tekstur yang lebih luas dalam hal warna yang lebih lembut dan aspek-aspek kenyamanan lain.
Desain Skandinavia
Desain Skandinavia berfokus pada penggunan bahan alami, warna pucat atau muda, dan bentuk minimalis.
Penggunaan desain Nordik yang sudah dimulai sejak 1914 ini bertujuan untuk memaksimalkan cahaya dari sinar matahari.
Penggunaan bentuk yang minimalis membuat desain minimalis dan Skandinavia sering dicampur aduk atau disalahartikan.
Padahal desain yang dianut oleh Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia dan Swedia ini tidak selalu minimalis dalam hal warna dan bentuk.
Perkembangan desain dan kolaborasi membuat desain interior bisa Skandinavia dan minimalis pada saat bersamaan.
Perbedaan utama dari dua jenis desain yang nyaris serupa ini hanya pada bahan yang digunakan.
Desain Skandinavia berfokus pada penggunaan bahan organik.
Desain minimalis sering menggunakan stainless steel, krom, atau plastik.
Foto oleh Freshome, ElleDecor.